Tips Bisnis Ini sebelum Mulai Usaha Katering

Bisnis katering tergolong sebagai usaha yang susah dikelola tetapi memadai menjanjikan. Salah satu kekurangannya adalah katering murah perlu modal besar dan keahlian spesifik untuk meramu makanan.

Adapun berlebihan utama berasal dari usaha ini adalah peluang repeat order yang amat besar, kalau pelanggan amat suka dengan rasa sampai suka dengan pelayanannya.

Anne dan Joe, pendiri Sarasa Catering, membagikan lima tips utama bagi kalian yang mengidamkan mengawali usaha katering. Anne sendiri mengawali Sarasa Catering sejak 2020 dengan harapan membawa cita rasa Nusantara ke dalam kemasan.

“Keinginan kami adalah menjaga rasa asli, seperti menu kami nasi bakar Bali, liwet gurame, atau nasi ayam kemangi sampai melewati proses pengemasan,” kata Anne.

Lantas, apa saja sih tips yang Anne dan Joe berikan? Yuk liat ulasannya di bawah ini!

1. Bukan hanya rasa, usaha katering termasuk perlu berikan service yang memuaskan

Meski harga dan rasa menjadi dua hal utama yang dipertimbangkan oleh pelanggan dalam menentukan katering, Anne pun menyoroti pentingnya menambahkan service yang baik dalam usaha ini.

“Sarasa senantiasa mengupayakan menambahkan konsumen rasa nyaman dan tenang, dikarenakan Sarasa tahu tiap-tiap perusahaan atau pemilik acara termasuk tidak mengidamkan acara mereka terganggu oleh nasi kotak yang tidak memiliki kwalitas atau terlambat datang,” kata Anne.

2. Terus berinovasi menghadirkan menu baru

Anne bukan pemain baru di dunia usaha makanan. Ia telah menggeluti bidang ini sejak 2003, waktu dia dengan Joe mendirikan Annjoy Group dan membangun sejumlah restoran.

Keinginan membawa dampak satu merk katering pun keluar terhadap 2019. Kemudian lahirlah Sarasa, yang diawali berasal dari usaha rumahan sampai dipercaya menjadi penyedia makanan di sejumlah acara besar, termasuk Festival Film Indonesia 2023.

Salah satu kunci kesuksesannya, kata Anne, adalah inovasi terhadap menu dan rasa.

“Sarasa terus mengembangkan rencana Cerita Nusantara dengan terus mengeluarkan menu-menu seasonal berasal dari kuliner Nusantara. Konsumen mampu membawa beraneka eksotisme kuliner berasal dari beraneka daerah ke dalam ruang meeting mereka,” kata Anne.

3. Sertifikasi kelayakan menaikkan nilai jual

Ketika usaha terus berkembang, Anne menilai amat mutlak untuk beroleh sertifikasi kelayakan berasal dari sejumlah lembaga akreditasi peranan menaikkan nilai jual dan kredibilitas perusahaan.

Hal itu pula yang mendorong Sarasa untuk beroleh sertifikasi halal berasal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi (SLHS). Keduanya diperoleh terhadap tahun 2023.

“Kami yakin sertifikasi ini membawa dampak konsumen mampu lebih tenang dalam menentukan Sarasa. Semua pilihan menu nasi kotak dan jajanan pasar Sarasa yang beraneka ragam saat ini telah terjamin Halal,” kata Anne.

Adapun SLHS adalah sertifikasi yang menyatakan bahwa standar penyajian, higienitas, sampai penyajian pangannya terbukti bersih serta aman.

4. Konsisten menjaga kualitas

Joe mengakui, tantangan terberat berasal dari usaha makanan adalah menjaga mutu rasa. Hal itu dapat menjadi ujian ketika perusahaan beroleh pesanan dalam kuantitas besar.

Sarasa pernah ditugaskan untuk sediakan lebih berasal dari 2 ribu nasi kotak dalam satu acara

“Banyak pemain di industri ini gagal menjaga mutu waktu pesanan dalam kuantitas yang tinggi. Saat order sedikit, amat enteng menjaganya. Tapi kalau skala telah besar dengan ribuan boks per hari, tidak seluruh merk mampu mengejar kedisiplinan itu,” kata Joe.

5. Tentukan obyek pasar secara spesifik

Sarasa, yang mengawali perusahaan dengan 10 karyawan, kini telah mempekerjakan lebih berasal dari 50 orang.

Joe mengakui bahwa pandemik COVID-19 sempat membawa dampak usaha katering susah berkembang. Namun, dia bersyukur bisnisnya mendapat momentum untuk bangkit sehabis pandemik berakhir.

“Ekonomi berlangsung kembali, banyak event yang diselenggarakan, banyak meeting di beraneka level sehingga, demand katering menjadi meningkat,” kata Joe.

Adapun tips usaha terakhir yang dia bagikan adalah mengenal pasar dengan baik. Sarasa sendiri menjadikan perusahaan sebagai obyek pasarnya.

“Dengan pertumbuhan ekonomi yang jadi tinggi di Jakarta, permintaan nasi kotak meningkat pesat. Target pasar Sarasa adalah perusahaan, yang jadi gawat terhadap mutu katering